Review Laskar Pelangi Bab 23 Billitonite


Bab 23

Billitonite



Pada bab 23 ini, saya berikan tema Kepergian Kekasih.

Pada awal bab 23 ini, penulis akan memberikan sepucuk surat berisi puisi yang telah dirangkainya di gunung Selumar pada bab sebelumnya. Ia bergegas membeli kapur tulis dan tidak sabar memberikan sepucuk puisi tersebut kepada A Ling.

Namun penulis sangat terkejut ketika melihat tangan yang menyodorkan kapur tulis seperti biasanya. Itu bukan A Ling melainkan Bang Sad. A Ling akan pergi ke Jakarta bersama bibinya. Ia hanya menitipkan salam dan sebuah kado yang dibungkus kertas untuk penulis.

NB: Billitonite merupakan asal-usul nama Belitong.

Mengetahui kenyataan itu, penulis langsung terdiam dan kembali ke sekolahnya. Ia duduk dibawah pohon gayam yang terletak ditengah-tengah lapangan sekolah dan membuka kado yang ditinggalkan A Ling untuknya.

Kado itu berisi sebuah buku dan sebuah diary. Pada bagian akhir bab, penulis menyatakan didalam diary tersebut, tidak ada yang istimewa yang ditujukan untuknya. Namun pada suatu halaman, penulis menemukan seluruh puisi yang pernah dikirimnya, yang selalu dikembalikan oleh gadis idamannya itu. Ternyata A Ling kembali menyalin puisi tersebut sebelum dikembalikan..

Bab 24 Tuk Bayan Tula...

See you in the next article, bye-bye....

0 Response to "

Review Laskar Pelangi Bab 23 Billitonite

"

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel