Review Laskar Pelangi Bab 33 Anakronisme


Bab 33

Anakronisme



Pada bab 33 ini, saya berikan tema kejatuhan PN.

Anakronisme : hal yang tidak cocok dengan zaman tertentu; bisa juga berarti penempatan tokoh, peristiwa, percakapan, dan unsur latar yang tidak sesuai menurut waktu dalam karya satra.

Pada awal bab 33 ini, cerita dimulai dengan kejatuhan PN Timah yang disebabkan oleh merosotnya harga timah. Ratusan siswa Sekolah PN di pindahkan ke sekolah negeri dan sekolah kampung.

Pada bagian selanjutnya, ceirta dilanjutkan dengan Sekolah Muhammadiyah ditutup. Namun saat ini, Belitong telah memiliki dua buah pesantren seperti harapan para toko perintis Muhammadiyah.

Tak dapat dikatakan bahwa seluruh alumni sekolah Muhammadiyah Belitong telah menjadi orang sukses, apalagi dalam hal material. Namun budi pekerti Islam dan Kemuhammadiyahan telah membuat para alumninya hidup bahagia dalam kesederhanaan. Penulis menyatakan bahwa ia sangat beruntung didaftarkan ayahnya beberapa tahun yang lalu di sekolah Muhammadiyah.

Bu Mus dan guru-guru muda Muhammadiyah mendapat kesempatan dari Depdikbud untuk mengikuti kursus pendidikan guru (KPG), lalu diangkat menjadi PNS. Bu Mus mengajar di SD Negeri 6 Belitong Timur. Beliau telah menjadi guru selama 34 tahun dan tidak pernah lagi menemukan murid-murid spektakuler seperti Lintang, Flo, dan Mahar.

Bab 34 Gotik....

See you in the end chapter, bye-bye....

0 Response to "Review Laskar Pelangi Bab 33 Anakronisme"

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel